Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Definisi
Pendidikan Menurut Para Ahli diantaranya adalah :
1.
Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld
Pendidikan
adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa
kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan
tugastugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab
secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan
tanggung jawab.
2. Tujuan
Pendidikan menurut prof dr langeveld
Pendewasaan
diri, dengan ciri-cirinya yaitu : kematangan berpikir, kematangan emosional,
memiliki harga diri, sikap dan tingkah laku yang dapat diteladani serta
kemampuan pengevaluasian diri.
Kecakapan
atau sikap mandiri, yaitu dapat ditandai pada sedikitnya ketergantungan pada
orang lain dan selalu berusaha mencari sesuatu tanpa melihat orang lain.
3.
Pengertian pendidikan menurut driyarkara
Pendidikan
didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia
muda ke taraf insani. (Driyarkara, Driyarkara Tentang Pendidikan, Yayasan
Kanisius, Yogyakarta, 1950, hlm.74.)
4.
Pengertian pendidikan menurut Stella van Petten Henderson
Pendidikan
merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan
sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan adalah pembentukan hati
nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara
etis, sesuai denga hati nurani.
5.
Pengertian pendidikan menurut John Dewey (1978)
Aducation
is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala
sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan
akhir di balik dirinya).
6.
Pengertian pendidikan menurut H.H Horne
Dalam
pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial
melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan
ideal-idealnya. Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan
seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial
dan mengembangkan kepribadiannya.
7.
Pengertian pendidikan menurut Thedore Brameld
Istilah
pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan
suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung
jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang
lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan
adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan
berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami
spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap
berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).
Fungsi pendidikan
Menurut
Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes)
berikut:
- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi
lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
- Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial.
Jenis-jenis
Pendidikan:
1. Pendidikan Formal1
·
Adalah
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah dan bersifat resmi.
· Ciri-ciri :
- - Memiliki jenjang tertentu. Misal;TK,SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.
- - Ijazah
yang diperoleh memiliki nilai. Misal untuk melanjutkan sekolah dan melamar
pekerjaan.
- - Mempunyai kurikulum.
- - Sistemnya terstruktur.
2. Pendidikan
Nonformal
·
Adalah
pendidikan yang berlangsung dimasyarakat.
·
Ciri-ciri
:
-
bersifat resmi
-
ada yang tidak bersifat resmi, misal ada orang yang dengan ikhlas mengajarkan
anak-anak miskin/pengemis/pemulung untuk mengajar dan membagi ilmu.
-
Bisa sebagai penunjang/membantu. Misal lembaga pendidikan, contohnya ada
primagama, neutron, ugama, ganesha dll.
-
Tidak memiliki jenjang tertentu.
-
Dapat diikuti oleh segala usia
-
Mendapatkan sertifikat, misal yang mengikuti kursus computer, maka akan
mendapatkan sertifikat.
-
Mendapat ijazah, misal yang mengikuti kejar paket (paket A, paket B, paket C).
3. Pendidikan Informal
·
Adalah
pendidikan yang diberikan oleh orangtua dan masyarakat, yang mengutamakan nilai
etika, moral dan norma.
·
Ciri-ciri
:
-
bersifat tidak resmi.
-
Biasanya berupa nasihat lisan dan perbuatan.
-
Tidak terpaku pada jenjang tertentu.
-
Tidak terpaku pada jenis pendidikan tertentu
Macam-macam metode pendidikan:
1. Metode Ceramah
Metode
pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish
(1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah,
guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua
orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
(Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya,
dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi
pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan
ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode
Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran
yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode
pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar
yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas
sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat
kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian
siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa
kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode
Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih
dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode
lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode
Resitasi
Metode
Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan
siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan
Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti
suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode
Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode
Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar
dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik,
dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses
tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute).
Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang
otomatis pada peserta didik.
9. Metode
Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai
tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara
pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan
maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik
tersebut.
10. Peer Theaching Method
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama
teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11.
Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem
solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data
sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12.
Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah
suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang
akan diteliti sebagai obyek kajian.
13.
Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar
dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung
lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar